Inggris berharap ‘puasa’ gelar dalam kejuaraan bergengsi bisa berakhir saat berhadapan dengan tim Spanyol yang dikenal tangguh pada final Euro 2024 pada Senin (15/7) dini hari.
Laga yang digelar di Olympiastadion Berlin akan dimulai pada pukul 21.00 waktu setempat atau pukul 02.00 WIB. Pertandingan tersebut sekaligus menjadi puncak dari perhelatan sepak bola Eropa selama sebulan terakhir, di mana tim matador Spanyol, yang diperkuat bintang muda Lamine Yamal, tampil sebagai tim paling menonjol.
Squad Spanyol berhasil melibas sejumlah tim tangguh di benua itu dan memenangkan enam pertandingan dalam perjalanan menuju final untuk mengantongi gelar juara Eropa keempat kalinya, setelah 1964, 2008, dan 2012.
Sementara tim Inggris sering terlihat ‘tertatih-tatih’ saat melawan tim yang performanya lebih lemah. Namun mereka menunjukkan performa terbaik saat berhasil menakhlukan Belanda di partai semifinal. Pada pertandingan itu, Ollie Watkins turun main dari bangku cadangan dan berhasil menjebol gawang lawan sehingga mengantongi kemenangan dengan skor 2-1.
Kini, Inggris melaju ke final Kejuaraan Eropa untuk kedua kalinya secara berturut-turut. The Three Lions bertekad menghapus kenangan pahit saat harus bertekuk lutut dalam adu penalti melawan Italia di Wembley pada tiga tahun silam.
Jika tim asuhan Gareth Southgate itu berhasil, Inggris akan meraih gelar besar pertama mereka dalam 58 tahun, sejak berhasil memenangkan Piala Dunia 1966 di kandang sendiri.
“Kami sadar bahwa kami harus meraih trofi ini untuk mendapatkan rasa hormat sejati dari dunia sepak bola,” kata Southgate kepada wartawan pada Sabtu (13/7). Ia juga mengaku merenungkan sejumlah kesalahan kecil yang dilakukan timnya dalam beberapa tahun terakhir.
Inggris merupakan semifinalis Piala Dunia 2018, kemudian kalah di final Euro 2020, dan tersingkir di perempat final Piala Dunia 2022 oleh Prancis.
Inggris, yang dipimpin oleh Harry Kane dan Jude Bellingham, tiba di Jerman menjadi salah satu tim yang dijagokan. Namun, kenyataan tak sama dengan perkiraan. The Three Lions hanya berhasil menang sekali, yaitu melawan Serbia, dan hanya mencetak dua gol selama babak penyisihan grup.
Inggris sangat membutuhkan sentuhan Bellingham saat menghadapi Slovakia di babak 16 besar, di mana mereka sempat kalah sebelum akhirnya menang pada masa perpanjangan waktu. Setelah itu, mereka berhasil menang dalam adu penalti melawan Swiss dan menang gemilang melibas Belanda.
Spanyol dengan percaya diri menghadapi ujian terbesar mereka, saat kedua tim bersiap bertemu di turnamen besar untuk pertama kalinya sejak Euro 96. Saat itu Inggris yang menurunkan Southgate sebagai pemain, menang lewat adu penalti di babak perempat final.
“Keyakinan itu tumbuh seiring kami menjalani turnamen ini,” kata Kane.
“Apa yang telah kami lalui dengan gol-gol di penghujung pertandingan dan adu penalti membangun ketahanan dan kepercayaan diri. Tim jelas percaya diri,” imbuhnya.